PESAWARAN — Pagi hari kerap menjadi waktu paling sibuk di kawasan sekolah, tak terkecuali di sekitar SD Negeri 26 Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Hiruk-pikuk kendaraan yang berlalu-lalang bercampur dengan langkah-langkah kecil para pelajar yang menapaki trotoar menuju gerbang sekolah.
Namun, di tengah keramaian itu, tampak sosok berseragam cokelat dengan senyum ramah dan gerak cepat — Briptu Nabila, anggota Polwan dari Satlantas Polres Pesawaran, yang dengan sigap mengatur arus lalu lintas sambil sesekali membantu anak-anak dan warga menyeberang jalan.
Pagi itu, Selasa (15/7/2025), Briptu Nabila menjalankan tugas rutin pengamanan dan pengaturan lalu lintas di titik rawan kepadatan, sebagai bagian dari program Kamseltibcarlantas atau Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas yang diusung Polri.
Bukan hanya mengatur kendaraan, kehadiran Briptu Nabila membawa nuansa berbeda. Ia tak segan memberi teguran sopan kepada pengendara yang melaju terlalu cepat dan mengingatkan pentingnya berhati-hati saat melintas di area sekolah.
“Kami ingin memastikan anak-anak bisa sampai ke sekolah dengan selamat dan orang tua merasa tenang,” ujar IPTU Olivia Jeniar C, S.Tr.K., M.H, Kasat Lantas Polres Pesawaran.
Menurutnya, keterlibatan Polwan dalam tugas di lapangan bukan sekadar pelengkap, tapi merupakan bagian dari strategi pelayanan yang lebih humanis dan inklusif, terutama di lingkungan yang melibatkan anak-anak dan masyarakat umum.
Dampak Positif di Tengah Masyarakat
Warga yang melintasi lokasi pun memberikan respon positif. Sejumlah orang tua mengaku merasa lebih aman saat harus menyeberang jalan bersama anak-anak mereka, apalagi di jam-jam sibuk ketika kendaraan dari dua arah nyaris tak berhenti.
“Anak saya masih kelas satu, jadi kalau ramai begini biasanya saya khawatir. Tapi ada ibu polisi yang bantu nyebrang, saya jadi tenang,” ujar Ani, salah satu orang tua siswa.
Hingga kegiatan berakhir, situasi lalu lintas tetap terkendali, aman, dan tertib. Bagi Briptu Nabila, ini bukan soal tugas semata. Ini tentang kehadiran nyata polisi sebagai pelindung dan pengayom, bahkan di momen-momen paling sederhana — seperti membantu anak menyeberang jalan menuju sekolah.